Rabu, 27 Mei 2009

Sajak-Sajak Hang Kafrawi

http://www.riaupos.com/
pada subuh yang mengumpal

subuh mengumpal di hati
lubuklubuk sunyi aku daki
zikir bulan mengalir purnama
laut cahaya terbentang ke jiwa

wajahku telah menanti
aku sangsikan juga diri
mengaligali gelap hari
matahari melapuk mimpi

sujud yang kudedahkan darah
membangun kisah dari gelisah
sendiri aku ziarah rumah kalah
tak ingin aku menyerah

seperti air aku mengalir
ke cerukceruk nadir lahir
terus berlayar perahu zikir
tak juga sampai zahir

ini jiwa tak kan lelah
makam makam di dada merekah
sayapsayap jiwa menyerlah
terbang aku mengepal tanah

asal mula adalah aku
merajut segala waktu
dari rerumput berdebu
membujuk tasik nafsu

kini pada subuh yang mengumpal, aku bawa selaut rindu untuk menyerah padaMu. aku tak mampu menafsir gelap dengan kebutaan hati. pelayaran yang Kau bentang di gelombang insangku, menciptakan kehausan yang tak pernah reda. aku kekeringan di musim hujan, tanpa airMu. aku kegelapan di siang yang menyerang, tanpa cahayaMu. kini pada subuh yang mengumpal, aku menyerah kepadaMu. Allah aku tunduk.



canggung

Anakku mencium waktu di pipiku. Dengan riang, ia selimut luka yang berdarah di hatiku, karena pagi tak sempat kucicipi. Sentuhan tangan mungilnya, mengabarkan hidup tak perlu ditakutkan. Kedua mataku yang terpejam, terbang melantas dinding gelap; matahari semakin meninggi, membentang pandang, namun aku tak berani menyiang kisah. Ada api yang terpadam dalam kenangan semalam; adakah kejujuran mesti kita tuntaskan di taman kesepakatan yang telah diikrarkan? Tidak, aku tak ingin mengulang-ulang kesia-siaan. Di pudu hari yang menghantarkan harap, tak perlulah kita menarah kebenaran dan kesalahan, mengokah perih dan pedih, menetak suka tak suka, karena kita hanya pengembara sementara yang memahat detik jadi cinta.

Kita adalah kekalahan dari perjalanan yang kita buat sendiri. Sebenarnya, tak perlu membakar kecurigaan untuk menuai kebenaran. Pada setiap cemas ada benih kasih yang kita serongkan jadi benci. Kitalah yang menabal pedih di atas waktu; menyadap pahit di lumbung perih dan membiarkan hati terbakar benci.

Kau mengelap terik matahari di kening anakmu. Keringat dari perjalanan menemukan siang, berjatuhan di mata; menciptakan sungai yang menghanyutkan. Anakmu yang baru pandai mengeja cahaya, terkurung angin, diterjang ombak lalu berdendang tentang ladang yang gersang. Kau patahkan kepercayaan dari tubuhmu sendiri; berharap luka dapat mengiba dan meredam perang. Tidak, kau cuma akan memetik penyesalan dari kepasrahanmu. Jangan biarkan tujuan hangus ditelan kesedihan. Tatap masa akan datang seperti memandang anakmu yang sedang malantunkan nyanyian. Ya, kau akan mengerti pengorbanan sebagai taman untuk meyemai jiwa yang damai.

Dalam pelayaran ini, kau, aku adalah dua perahu yang satu. Memang hela yang kita lantunkan menganak arah karena angin mengikut musim. Kita rela saja perbedaan menyala; setiap tujuan ada diri kita yang sesungguhnya. Namun terkadang kita ungkal bertahan pada arus berharap gelombang tak menghempas dan berlabuh sebelum sampai ke pulau impian.

Memunggah harap, anak kita menyusun tawa dari serpihan sepi dan kita masih saja mencongkel siapa yang salah dan siapa yang benar.

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae