Minggu, 20 Maret 2011

Sajak-Sajak Gde Artawan

http://balipost.com/
MENCATAT KELUH IBU

siapa yang masih setia mencatat keluh ibu
di setiap gemerlap pesta ulang tahun
di tepian kesadaran
tentang perjumpaan tawa dan tangis
di penghujung ruang persalinan
tangantangan gemetar mencatat hari lahir
karena esok perhelatan musim akan digelar
dan riuh hidup akan memompakan berjutajuta jerit
karena pagelaran pentas agung akan digelar
di panggung samsara
dan kita akan menembangkan
serpihanserpihan irama karma
dengan tarian sebisanya.

perjalanan harus dilalui
seperti buat menyerahkan rasa,
mendung yang bergumpal menyerahkan gerimis
bagi tanah yang dikoyak kemarau,
dan kita menyerahkan kehendak bagi alir takdir
yang tergurat menjadi semacam tulisan
tak terbaca di dahi.

engkaukah dengan segala kasih menyuratnya
menjadi gairah sepanjang masa, seluas semesta,
sedalam kata.
Telah lama belukar dalam diri menepikan keinginan
mempertajam bakti dan kedalaman rasa
berserah luka pada masamasa
yang kaubentangkan
bagi keinginan melintas harihari derita.

Lalu apa gunanya merenung
jika kita tak bertabik pada ibu dan berikhitiar
membayar segala hutang
yang tak mungkin bisa lunas
terbayarkan padanya sebab nikmat air susunya
adalah samudra raya bagi kedalaman jiwa
yang berlayar dari pulau
ke pulau mencari kesejatian.



GIGIL PARA IBU MENJELANG PAGI

dalam riuh sedu pasar Anyar menjelang pagi
tak kutemukan gigil ombak pada para ibu
yang mengalir di pasar buah, gerobak sampah
remah rempah hiruk pikuk diri yang nestapa

selalu ada yang menawarkan secangkir kopi
dari gelas rasa
dari getar sukma

tapi mengapa tak ada yang menyongsong
para lelaki yang dikalahkan waktu
setelah melintang garis malam
menjelajah tawa ria
di sela deru musik hingar bingar
nafas para perempuan lain yang melekat
di bibir gelas berbuih bir dan birahi
perhelatan keperkasaan para lelaki

padahal pagelaran pagi
menyajikan apa saja
untuk setiap yang mencari
diri di antara riuh gelisah
di antara riuh semangat
untuk selalu bertahan
di lintasan garis kekalahan
sepanjang hari



IBU CAHAYA

di bilangan malam gelap penuh
ada yang datang menunggang kuda cahaya
menantang melintas jejak jejak yang selalu
luput dalam catatan

di ujung embun yang berjatuhan
dari rangkai mimpi
ada yang menunggu menebar jala
siapa tahu sebagian percikan cahaya
bisa ditangkap seadanya
memberi darah dan air susu
bagi raya yang gosong

perburuan
yang hanya tinggal kenangan kata
cinta hanya sepenggal keinginan bisu
tergagap melaju pacu dalam lintasan
ringkik dan derap yang paling lembut
Ibu, lindap bayangmukah itu?



DI LINTASAN BURUNG

Setiap kali kumasuki tegalan ini
kubayangkan sukmamu melintas
bersama sekawanan burung
melintasi garis titipan hidupmu
dari masa lalu, kekasihku
Kadang tersesat aku di sini
di lintasan berkabut
dengan gairah putik sekar
Dan ranum buah nestapa

Kulepaskan berjutajuta kupukupu mawar
biar lindap sejenak lelah nafas tualangku
sambil bertahan merapalkan kata mengucap
bagaimana kerinduan air mengalir bagi pijak
yang digumul kemarau
selalu saja kurindukan tangismu
Maka biarlah tanah pijak dahagaku
menulis manisnya ranum buah
dalam bayangan purnama
dan aku tetap bersikukuh
menegak sepuasnya

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae