Selasa, 07 Februari 2012

Sajak-Sajak F. Moses

http://www.lampungpost.com/
Litani Kata

Aku percaya pada satu kata
Frase dan klausa berkuasa
Mencipta langit puisi
Dan akan satu anak kalimat
Judulnya tunggal milik semua
Dikandung dari roh paragraf
Dilahirkan penyair perawan
Yang menderita sengsara

Dalam pemerintahan pembaca tak bernama
Kata wafat dan dimakamkan
Turun ke tempat penantian
Pada hari ketiga bangkit di tubuh pembacanya
Naik ke taman makna
Duduk di sebelah frase dan klausa
Dari situ kata akan datang
Mengadili kalimat yang hidup dan yang mati
Aku percaya akan roh puisi
Kata-katanya tak pelik namun puitis
Persekutuan para penyair puitis
Pengampunan bagi penyempitan makna
Kebangkitan bagi kata yang hilang
Kehidupan kata dalam puisi
Semoga senantiasa menjagamu dari racun waktu
Amin.

Telukbetung, Mei 2011



Makan Malam

Sepiring kita berdua
dua setengah centong nasi sepi
sepotong daging malam
beberapa lauk sisa keramaian
tangan adalah sendok
kaki adalah garpu
sungguh indah makan berdua denganmu
kalau haus tinggal minum air matamu
kau haus juga minum air mataku
kenyang langsung kita tidur
bernyanyi bersama dalam dengkur
kalau kau pusing tinggal masuk mimpiku
kalau aku pusing juga tinggal masuk mimpimu
“Mudah, kan,” kataku
“Kenapa juga makan malam mesti dibikin susah,” katamu
jadi silakan mari makan malam bersama kami
dijamin kenyang seumur jagung

Telukbetung, April—Mei 2011-05-31



Petik Bunga di Taman Rumahmu

jalan-jalan di ranum pipi
buka baju segala lagak mandi hujan
tergelincir di licin leher
tak kuasa terlalu saru mendaki bukit, aku malu
lebih mulia berpintas motong jalan di tengahnya
sasar jalan ke bawah makin malu
petik bunga malam-malam
malah digampar kedua orang tuamu
terancam dibunuh rakyat sekampung
“Ini Timur, Bung,” kata mereka

Telukbetung-Yogyakarta, Mei 2011



Sekolah Malam

“Aku ingin kembali sekolah, Yah,” kata sang anak memelas.
“Kepada siapa? sudah tak mampu membiayaimu, macam-macam toh, tak ada lagi tempat buat orang susah macam kita.”
–”Kepada bulan dan bintang aku belajar, Yah.”

Memang lebih mudah baginya sekolah saat malam, tatkala orang-orang pada merem dan diam; tak ada jeweran apalagi dikte.
Ia melangkah bersama ransel biru berisi dua lembar kertas satu pensil.
Mencatat tujuh bintang dan satu bulan, jauh lebih indah dari kimia fisika, apalagi moral, katanya membatin.

Telukbetung, Juni 2011-06-15



Soliter Gerimis

Di teras rumah, kita pernah bak sepasang gerimis; tak pernah ragu menikam tubuh
Memang terlalu mulia bila bumi tubuhmu adalah pepohonan rindang terlalu bersih

Kau tatap mataku
Aku kembali balas ke matamu. Begitu seterusnya
masihkah perjumpaan ini seperti gerimis paling dingin membatu. Tanpa pernah menyelusup tanah ceruk tubuhmu. Lekuk lengan lekuk pinggul juga paling ngarai tubuhmu.

Sayang kita terlalu bak sepasang gerimis; selalu bersama untuk menyelusup celah-celah kenangan kering. Tanpa pernah menggenang untuk kembali mengenang dari teras rumah masing-masing ingatan yang terlalu gampang melekang.

Kau pilih kemarau
Aku memilih hujan. Begitu seterusnya
Kita memang tak pernah sama. Kecuali dalam dusta

Beranikah kau jujur bak penyair? Setia bermalam menetak kata menjadi sekeping dua keping makna?

Sayang, kau lebih memilih arti ketimbang makna
Sayang, kau lebih mengenal pengartian ketimbang pemaknaan
Terlanjur gawat; kita sama lebih memilih berarti daripada memaknakan arti
Dasar kita gerimis, katamu. Dekat di mata tanpa sesap di hati.
Begitulah kemarin, kita bak sepasang gerimis, kau masih ingat?

Telukbetung, Oktober 2011

F. Moses, kelahiran Jakarta, 8 Februari. Menulis pusi dan cerpen di berbagai media. Tinggal dan bekerja di Telukbetung, Lampung. /04 December 2011

Tidak ada komentar:

Label

Sajak-Sajak Pertiwi Nurel Javissyarqi Fikri. MS Imamuddin SA Mardi Luhung Denny Mizhar Isbedy Stiawan ZS Raudal Tanjung Banua Sunlie Thomas Alexander Beni Setia Budhi Setyawan Dahta Gautama Dimas Arika Mihardja Dody Kristianto Esha Tegar Putra Heri Latief Imron Tohari Indrian Koto Inggit Putria Marga M. Aan Mansyur Oky Sanjaya W.S. Rendra Zawawi Se Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agit Yogi Subandi Ahmad David Kholilurrahman Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Akhmad Muhaimin Azzet Alex R. Nainggolan Alfiyan Harfi Amien Wangsitalaja Anis Ceha Anton Kurniawan Benny Arnas Binhad Nurrohmat Dina Oktaviani Endang Supriadi Fajar Alayubi Fitri Yani Gampang Prawoto Heri Listianto Hudan Nur Indra Tjahyadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Jimmy Maruli Alfian Joko Pinurbo Kurniawan Yunianto Liza Wahyuninto Mashuri Matroni el-Moezany Mega Vristian Mujtahidin Billah Mutia Sukma Restoe Prawironegoro Ibrahim Rukmi Wisnu Wardani S Yoga Salman Rusydie Anwar Sapardi Djoko Damono Saut Situmorang Sihar Ramses Simatupang Sri Wintala Achmad Suryanto Sastroatmodjo Syaifuddin Gani Syifa Aulia TS Pinang Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Tjahjono Widijanto Usman Arrumy W Haryanto Y. Wibowo A. Mustofa Bisri A. Muttaqin Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah el Khalieqy Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musabbih Ahmad Nurullah Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Alunk Estohank Alya Salaisha-Sinta Amir Hamzah Arif Junianto Ariffin Noor Hasby Arina Habaidillah Arsyad Indradi Arther Panther Olii Asa Jatmiko Asrina Novianti Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Baban Banita Badruddin Emce Bakdi Sumanto Bambang Kempling Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sujibto Budi Palopo Chavchay Syaifullah D. Zawawi Imron Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Dian Hardiana Dian Hartati Djoko Saryono Doel CP Allisah Dwi S. Wibowo Edi Purwanto Eimond Esya Emha Ainun Nadjib Enung Nur Laila Evi Idawati F Aziz Manna F. Moses Fahmi Faqih Faisal Kamandobat Faisal Syahreza Fatah Yasin Noor Firman Nugraha Firman Venayaksa Firman Wally Fitra Yanti Fitrah Anugrah Galih M. Rosyadi Gde Artawan Goenawan Mohamad Gus tf Sakai Hamdy Salad Hang Kafrawi Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasnan Bachtiar Herasani Heri Kurniawan Heri Maja Kelana Herry Lamongan Husnul Khuluqi Idrus F Shihab Ira Puspitaningsih Irwan Syahputra Iwan Nurdaya-Djafar Iyut FItra Jafar Fakhrurozi Johan Khoirul Zaman Juan Kromen Jun Noenggara Kafiyatun Hasya Kazzaini Ks Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Krisandi Dewi Kurniawan Junaedhie Laela Awalia Lailatul Kiptiyah Leon Agusta Leonowens SP M. Harya Ramdhoni M. Raudah Jambakm Mahmud Jauhari Ali Maman S Mahayana Marhalim Zaini Misbahus Surur Mochtar Pabottingi Mugya Syahreza Santosa Muhajir Arifin Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Yasir Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Nirwan Dewanto Nunung S. Sutrisno Nur Wahida Idris Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Oka Rusmini Pandapotan M.T. Siallagan Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Petrus Nandi Pranita Dewi Pringadi AS Pringgo HR Putri Sarinande Putu Fajar Arcana Raedu Basha Remmy Novaris D.M. Rey Baliate Ria Octaviansari Ridwan Rachid Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Robin Dos Santos Soares Rozi Kembara Sahaya Santayana Saiful Bakri Samsudin Adlawi Satmoko Budi Santoso Sindu Putra Sitok Srengenge Skylashtar Maryam Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sunaryono Basuki Ks Sungging Raga Susi Susanti Sutan Iwan Soekri Munaf Suyadi San Syukur A. Mirhan Tan Lioe Ie Tarpin A. Nasri Taufik Hidayat Taufik Ikram Jamil Teguh Ranusastra Asmara Thoib Soebhanto Tia Setiadi Timur Sinar Suprabana Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Toni Lesmana Tosa Poetra Triyanto Triwikromo Udo Z. Karzi Ulfatin Ch Umar Fauzi Ballah Wahyu Heriyadi Wahyu Prasetya Wayan Sunarta Widya Karima Wiji Thukul Wing Kardjo Y. Thendra BP Yopi Setia Umbara Yusuf Susilo Hartono Yuswan Taufiq Zeffry J Alkatiri Zehan Zareez Zen Hae